MATERI KD I
Mad Shilah Thowilah (Memanjangkan lafadz ه dengan panjang dua sampai enam ketukan)
Mad shilah ada dua , yaitu mad shilah qoshiroh dan mad shilah thowilah. Keduanya sama-sama terjadi pada huruf “ha’” berbentuk bulat (ه ) yang bertempat diakhir kata. Syaratnya huruf sebelum dan sesudah ha’ () harus berharokat hidup.
Mad shilah Thowilah terjadi jika ada huruf ha’ bulat (ه) bertemu dengan hamzah. Jadi perbedaan antara mad shilah qoshiroh dengan mad shilah thowilah terletak pada Hamzah.
Panjang bacaan mad shilah thowilah yaitu dua sampai enam ketukan. Dalam pertemuannya dengan hamzah, antara mad shilah dengan mad jaiz munfashil terdapat kesamaan, yakni bertemu dengan hamzah pada lafadz yang berbeda. Selain itu kita juga harus konsisten membacanya, yaitu ketika kita menemui mad shilah di banyak tempat, maka panjang bacaannya harus sama. Jika kiata memilih dua ketukan maka ditempat yang lain juga dua ketukan. Demikian juga jika kita memilih membacanya enam ketukan, maka di tempat lain juga enam ketukan. Perhatikan contoh berikut.